MAKALAH
MODEL PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN
Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Etika dan Profesi Keguruan
Dosen :
Disusun Oleh
Kel. 3 :
1. Siti Ruchamah
2. Tri Mulyani
3. Iman Abdul Haris
4. Adi Imam
Jurusan :
Tarbiyah
Semester :
IV ( Empat )
S T A I M A
( Sekolah Tinggi
Agama Islam Ma’had Aly )
Jl. KH. Masduqie Aly Kasab Babakan Ciwringin Cirebon
KATA PENGANTAR
Penyusun bersyukur kepada allah SWT yang telah
memberikan kesempatan dan kesehatan dalam menyelesaikan tugas ini.
Makalah ini di susun berdasarkan panduan dan
bimbingan dosen yang terkait, yang di dalamnya membahas mengenai “Model Pengembangan Sistem
Pembelajaran” dan hal-hal
yang masih terkait dengan materi.
Penyusun berterima kasih kepada semua pihak terkait
terutama dosen pembimbing yang sekaligus sebagai dosen pemberi materi yang
telah berperan penting dalam penyusunan tugas ini.
Makalah ini merupakan kajian bagi mahasiswa dengan
program pembahasan Etika dan Profesi Keguruan dan Internet mengenai Model Pengembangan Sistem Pembelajaran. Dalam kajiannya mahasiswa di harapkan mampu memahami
dan menguasai materi ini.
Dalam penyusunan Makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, sehingga masih perlu adanya penyempurnaan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan keritik dan saran yang membangun agar menjadi lebih baik.
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ................................................................................................................................. i
Daftar
Isi............................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ................................................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah ............................................................................................................ 1
C. Tujuan ............................................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENGEMBANGAN
SISTEM PEMBELAJARAN ........................ 2
B. MODEL-MODEL
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN ................... 3
Ø
Model Kemp .................................................................................................................. 3
Ø
Model Banathy............................................................................................................... 4
Ø
Model PPSI (Prosedur Pengembangan
Sistem Instruksional)........................................ 4
Ø
Model Dick and Carrey.................................................................................................. 4
Ø
Model
ADDIE................................................................................................................ 5
Ø
Model
ASSURE............................................................................................................. 5
C. ORIENTASI MODEL SISTEM PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN............. 6
1. Model pengembangan sistem pembelajaran yang
berorientasi pada kelas ..................... 6
2. Model pengembangan sistem pembelajaran yang
berorientasi pada hasil (produk) ....... 6
3. Model pengembangan sistem pembelajaran yang
berorientasi pada sistem ................... 7
4. Model pengembangan sistem pembelajaran yang
berorientasi pada kompetensi ........... 7
BAB III PENUTUP
A. Keseimpulan ......................................................................................................................... 9
B. Saran ..................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Model-Model
Belajar dan Pembelajaran yang diterapkan saat ini berbeda dengan masa kini.
Makin maju ilmu pengetahuan mengakibatkan tiap generasi harus meningkatkan pola
frekuensi belajarnya. Agar pendidikan dapat dilaksanakan lebih baik tidak
terkait oleh aturan yang mengikat kreativitas pembelajar, dan sekiranya tidak
memadai hanya digunakan sumber belajar, seperti dosen/guru, buku, modul, audio
visual, dan lain-lain, maka hendaknya diberikan kesempatan yang lebih luas dan
aturan yang fleksibel kepada pembelajar untuk menentukan strategi belajarnya.
Pemanfaatan
pembelajaran berhubungan dengan pemahaman, perbaikan, dan penerapan serta
penggunaan metode-metode pembelajaran yang telah dikembangkan. Pemanfaatan pembelajaran
merupakan proses penentuan dan penggunaan prosedur-prosedur yang optimal untuk
mencapai outcome yang optimal. Hasil dari pemanfaatan pembelajaran
adalah program pembelajaran yang telah dimodifikasi sedemikan rupa sehingga
menghasilkan efektivitas program yang optimal. Pemanfaatan pembelajaran
menuntut pengetahuan tentang berbagai prosedur pemanfaatan, perpaduan prosedur
yang optimal, dan situasi-situasi yang memungkinkan optimalisasi model-model
pemanfaatan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa Pengertian Pengembangan Sistem Pembelajaran?
2.
Apa Dasar Pengembangan Sistem Perencanaan Pembelajaran?
3.
Apa Pengertian Model Pembelajaran?
4.
Apa saja Macam-Macam Model Perencanaan Pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui Pengertian Pengembangan Sistem Pembelajaran
2.
Mengetahui Macam-Macam Model Perencanaan Pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN
Pengembangan
mengandung pengertian cara membuat tumbuh secara teratur untuk menjadikan
sesuatu lebih besar, lebih baik, lebih efektif, dan sebagainya (Husein dan
Rahman,1997:28). Selanjutnya pengembangan sistem mengandung maksud cara membuat
penjabaran, pelengkapan komponen sistem agar setiap komponen tumbuh (dalam
Husein dan Rahman,1997:28). Seterusnya Ely mengemukakan pendapatnya bahwa
pengembangan sistem pembelajaran berarti suatu proses secara sistematis dan
logis untuk mempelajari problem-problem pembelajaran agar mendapat pemecahan
yang teruji validitasnya, dan praktis bisa dilaksanakan (dalam Husein dan
Rahman,1997:28).
Istilah yang
berhubungan dengan pengembangan pembelajaran ialah sistem instruksional dan
disain instruksional. Menurut Baker, sistem instuksional adalah semua materi
(konsep) pembelajaran dan metode yang telah diuji dalam praktek yang
dipersiapkan untuk mencapai tujuan dalam keadaan yang sebenarnya. Adapun yang
dimaksud dengan disain instuksional adalah adalah keseluruhan proses analisis
kebutuhan dan tujuan serta pengembangan teknik mengajar dan materi pembelajaran
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam kegiatan ini termasuk pengembangan
paket pembelajaran, kegiatan mengajar, uji coba, revisi, dan kegiatan evaluasi
hasil belajar (Briggs dalam Husein dan Rahman,1997:28).
Paradigma
(model) pengembangan pembelajaran sering dibedakan dengan teori belajar. Teori
belajar menjelaskan fungsi-fungsi yang ada pada siswa, berdasarkan ilmu jiwa
eksperimen terutama yang menjelaskan proses pada warga belajar, mekanisme yang
terjadi pada warga belajar, perubahan tingkah laku warga belajar akibat
interaksi dengan lingkungan. Sedangkan model pengembangan pembelajaran
menentukan kondisi dan lingkungan untuk mengubah dan mengamati tingkah laku
siswa. Hal ini menekankan pada usaha untuk menentukan prosedur secara khusus
dalam mengamati berbagai macam klasifikasi tingkah laku warga belajar, dan
prosedur untuk mengubah rangsangan agar tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan
intekrasi dengan lingkungan. Paradigma yang dikembangkan ialah dengan
menentukan kondisi dan lingkungan untuk mengubah dan mengamati tingkah laku
siswa.
Komponen-komponen
dalam sistem pembelajaran: peserta didik, guru, materi, tujuan pembelajaran,
strategi pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan
sebagainya.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa antara pengembangan sistem pembelajaran dengan sistem instruksional
dan desain instruksional ada kesamaan dan keterkaitan. Pengembangan sistem
pembelajaran menekankan pada proses yang sistematis dan logis. Sistem
instruksional menekankan pada materi dan metode; dan desain instruksional
menekankan pada kebutuhan, tujuan, teknik, materi pembelajaran untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Keterkaitan ini mengarah pada tujuan yang ingin dicapai,
yaitu tujuan pembelajaran.
B. MODEL-MODEL PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN
Ø
Model Kemp
Model desain system interuksional yang dikembangkan
oleh Kemp merupakan model yang membentuk siklus. Menurut Kemp pengembangan
desain sistem pembelajaran terdiri atas komponen-komponen, yang dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan berbagai kendala yang timbul.
Model system intruksional yang dikembangkan Kemp ini
tidak ditentukan dari komponen mana seharusnya guru memulai proses
pengembangan. Mengembangkan sistem instruksional, menurut Kemp dari mana saja
bisa, asal saja urutan komponen tidak diubah, dan setiap komponen itu memerlukan
revisi untuk mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu model Kemp, dilihat
dari kerangka sistem merupakan model yang sangat luwes.
Model
KEMP, terdiri dari 8 langkah :
1)
Menentukan tujuan instruksional umum, yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam
mengajarkan masing-masing pokok bahasan.
2)
Membuat analisis tentang karakteristik siswa.
3)
Menentukan tujuan instruksional secara spesifik, operasional, dan terukur.
4)
Menentukan materi atau bahan pelajaran sesuai dengan tujuan instruksional
khusus.
5)
Menetapkan penjajagan awal.
6)
Menentukan strategi belajar mengajar yang sesuai kriteria umum untuk
pemilihan strategi belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan instruksional
khusus adalah efesien, keefektifan, ekonomis, kepraktisan.
7)
Mengkoordinasi sarana penunjang yang diperlukan meliputi biaya, fasilitas,
peralatan, waktu dan tenaga.
8)
Mengadakan evaluasi.
Ø
Model Banathy
Model desain sistem pembelajaran dari Banathy berbeda
dengan model Kemp. Model ini memandang bahwa penyusunan sisten instruksional
dilakukan melalui tahapan-tahapan yang jelas. Model
Banathy terdiri dari 6 langkah :
1)
Merumuskan tujuan (formulate objctives).
2)
Mengembangkan tes (develop test).
3)
Menganalisis kegiatan belajar (analyze learning task).
4)
Mendesain sistem instruksional (design system).
5)
Melaksanakan kegiatan dan mengetes hasil.
6)
Mengadakan perbaikan (change to improve).
Ø
Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)
Model PPSI
(Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) adalah model yang dikembangkan di
Indonesia untuk mendukung pelaksanaan kurikulum 1975. PPSI berfungsi untuk
mengefektifkan perencanaan dan pelaksanaan program pengajaran secara sistemis,
untuk dijadikan sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses belajar
mengajar. PPSI terdiri dari 5 tahap yakni:
1)
Merumuskan tujuan instruksional khusus.
2)
Menyusun alat evaluasi.
3)
Menetukan kegiatan belajar dan materi pelajaran.
4)
Merencanakan program kegiatan.
5)
Melaksanakan program. Langkah yang perlu dilakukan dalam fase ini adalah :
amengadakan tes awal, menyampaikan materi pelajaran, mengadakan evaluasi tes
akhir.
Ø
Model Dick and Carrey
Model pengebangan intruksional yang di kembangan
Gerlach dan Ely ini maksudkan untuk pedoman perencanaan mengajar. Menurutnya
langkah langkah dalam pengembangan intruksional terdiri dari:
1)
Mengidentifikasi tujuan umum pengajaran.
2)
Mengadakan analisis pembelajaran.
3)
Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik mahasiswa.
4)
Merumuskan tujuan performansi.
5)
Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan.
6)
Mengembangkan strategi pembelajaran.
7)
Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran.
8)
Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif.
9)
Merevisi bahan pembelajaran.
10)
Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.
Ø
Model ADDIE
Salah satu model desain pembelajaran yang lebih
sifatnya lebih generik adalah model ADDIE
(Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate). ADDIE muncul pada tahun 1990-an
yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda.Salah satu fungsinya ADIDE yaitu
menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan
yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.
Model ini menggunakan 5 tahap pengembangan yakni :
1)
Analysis
2)
Design
3)
Development
4)
Implementation
5)
Evaluation
Ø
Model ASSURE
Model desain pembelajaran Assure ini
adalah suatu model desain pembelajaran yang merupakan sebuah formulasi untuk
kegiatan belajar mengajar (KBM) yang beriorientasi kelas. Heinich mengungkapkan
bahwa model desain pembelajaran ini terdiri atas enam tahap kegiatan sebagai
berikut:
1)
Analyze learners
2)
States objectivies
3)
Select methods, media, and material
4)
Utilize media and materials
5)
Require learners participation
6)
Evaluate and revise
C. ORIENTASI MODEL SISTEM PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
1. Model pengembangan sistem
pembelajaran yang berorientasi pada kelas
Model
pengembangan sistem pembelajaran yang berorientasi kelas biasanya ditujukan
untuk mendesain pembelajaran level mikro (kelas) yang hanya dilakukan setiap
dua jam pelajaran atau lebih. Menyiapkan pembelajaran yang menyenangkan dan
menantang, pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran aktif, interaktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan).
Model ASSURE
merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas. Model ini terdiri atas enam
langkah kegiatan yaitu:
1)
Analyze Learners (analisis peserta didik), disesuaikan dengan tingkat perkembangan, gaya
belajar , dan kebutuhan peserta didik.
2)
States Objectives (menyatakan tujuan), difokuskan pada tujuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
3)
Select Methods, Media, and Material (memilih metode, media, dan materi), pemilihan metode
yang tepat dengan tugas pembelajaran, memilih media yang tepat dengan materi
yang disampaikan .
4)
Utilize Media and materials (penggunaan media dan bahan), menggunakan dan mendesaian media sebagus
mungkin agar pembelajaran lebih menarik dan menantang.
5)
Require Learner Participation (partisipasi peserta didik di kelas), partisipasi aktif peserta didik dalam
kelas akan berpengaruh pada pengalaman belajar yang diperoleh selama proses
pembelajaran.
6)
Evaluate and Revise (penilaian dan revisi), melihat seberapa efektif dan efisiennya
metode dan media pembelajaran yang dipakai dalam mencapai tujuan pembelajaran.
2. Model pengembangan sistem
pembelajaran yang berorientasi pada hasil (produk)
Model
pengembangan sistem pembelajaran yang berorientasi produk adalah model desain
pembelajaran untuk menghasilkan suatu produk biasanya media pembelajaran
misalnya video pembelajaran, multimedia pembelajaran atau modul .
Tahap-tahap
dalam model Hannafin and Peck : tahap analisis keperluan, tahap desain, dan tahap pengembangan dan
implementasi:
Penilaian dan evaluasi dilaksanakan dalam setiap tahap di atas.
Tahap-tahap model Hannafin and Peck
1)
Tahap analisa kebutuhan: mengidentifikasi kebutuhan yang meliputi kebutuhan
dalam mengembangkan suatu media pembelajaran; (a) tujuan dan objek media
pembelajaran yang dibuat, (b) pengetahuan dan kemahiran yang diperlukan oleh
kelompok sasaran, (c)peralatan dan keperluan media pembelajaran.
2)
Tahap desain; bertujuanuntuk mengidentifikasikan dan mendokumenkan kaedah
yang paling baik untuk mencapai tujuan pembuatan media tersebut (informasi dari
tahap analisa kebutuhan).
3)
Tahap pengembangan dan implementasi; penghasilan diagram alur, pengujian,
serta penilaian formatif (dilakukan sepanjang proses pengembangan media) dan
penilaian sumatif (dilakukan setelah media selesai dikembangkan).
3. Model pengembangan sistem
pembelajaran yang berorientasi pada sistem
Model
beroreintasi sistem yaitu model desain pembelajaran untuk menghasilkan suatu
sistem pembelajaran yang cakupannya luas, seperti desain sistem suatu
pelatihan, kurikulum sekolah, contohnya adalah model ADDIE. Sistem pembelajaran: input-proses-output.
Tahap-tahap
model ADDIE:
1.
Analysis (analisa
kebutuhan, identifikasi masalah, dan identifikasi tugas pembelajaran)
2.
Design (merumuskan
tujuan pembelajaran yang SMAR; specific, measurable, applicable, and
realistic, menyusun tes, memilih strategi, metode, dan media pembelajaran
yang tepat)
3.
Development (mewujudkan
desain tadi dalam bentuk nyata, misalnya dengan mencetak modul, kemudian
mengembangkan modul dengan sebaik mungkin).
4.
Implementation (langkah
nyata menerapkan sistem pembelajaran yang kita buat)
5.
Evaluation (sudah efektifkah
sistem pembelajaran yang kita kembangkan)
4. Model pengembangan sistem
pembelajaran yang berorientasi pada kompetensi
Kompetensi
adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai
perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki peserta
didik. Pengembangan sistem pembelajaran yang berorientasi pada kompetensi
merupakan pengembangan dan penjabaran dari Kurikulum Berbasis Kompetensi dan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang menekankan pencapaian
kompetensi-kompetensi tertentu.
Kompetensi
yang dikembangkan adalah keterampilan dan keahlian bertahan hidup dalam
perubahan, pertentangan, ketidakmenentuan, ketidakpastian, dan
kerumitan-kerumitan dalam kehidupan. Peserta didik diharapkan agar memiliki
kemampuan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial yang bermutu tinggi.
Berorientasi
pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman. Ini artinya,
keberhasilan pencapaian kompetensi dasar diukur oleh indikator hasil belajar.
Penyampaian
dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga
sumber-sumber lain yang memenuhi unsur edukatif. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan
atau pencapaian suatu kompetensi.
Model
pengembangan sistem pembelajaran yang berorientasi pada kompetensi Disebut
dengan model Desain Sistem Instruksional Berorientasi Pencapaian Kompetensi
(DSI-PK), yaitu gambaran proses rancangan sistematis tentang pengembangan
pembelajaran baik mengenai proses maupun bahan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan dalam upaya pencapaian kompetensi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ely mengemukakan
pendapatnya bahwa pengembangan sistem pembelajaran berarti suatu proses secara
sistematis dan logis untuk mempelajari problem-problem pembelajaran agar
mendapat pemecahan yang teruji validitasnya, dan praktis bisa dilaksanakan. Komponen-komponen dalam sistem pembelajaran: peserta
didik, guru, materi, tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran, media
pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan sebagainya.
Model-model pengembangan system pembelajaran diantaranya : Model Kemp,
Model Banathy, Model PPSI, Model Dick and Carrey, Model Addie dan Model Assure.
Sedangkan Orientasi Model Pengembangan sinte, pembelajaran diantaranya :
1. Model pengembangan sistem pembelajaran yang
berorientasi pada kelas
2. Model pengembangan sistem pembelajaran yang
berorientasi pada hasil (produk)
3. Model pengembangan sistem pembelajaran yang
berorientasi pada sistem
4. Model pengembangan sistem pembelajaran yang
berorientasi pada kompetensi
B. Saran
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis
mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan
pembuatan makalah ini dan bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya untuk
pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Banathy. (1968). Instruction system.
Belmond: Fearon.
Husein, Akhlan & Rahman. 1996. Perencanaan
Pengajaran Bahasa. Jakarta: Depdiknas.
Wiyani Novan ardy. 2013. Desain
pembelajaran pendidikan. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
